dengan penuh semangat, Arif pergi ke tempat warung makan dan langsung memesan satu bungkus nasi. "Bu, pesen nasi pake telor sama tempe tahu ya....jadi berapa bu...??" tanya Arif kepada ibu pemilik warung makan. "7.000 dik....". setelah membayar nasi bungkus tadi, ia jalan dengan cepatnya menyusuri jalan raya yang ramai dengan kendaraan ibukota, sesekali ia berlari-lari kecil seakan ia tidak ingin membuang waktu lebih banyak lagi untuk menemui seseorang yang sangat berarti baginya. kira-kira 30 menit kemudian...ia memperlambat jalannya dan menghampiri seorang gadis lusuh yang sedang memegang okulele duduk dibawah pohon rindang. namun dibalik wajah lusuhnya karena debu dan asap kendaraan, tampak sinar kecantikan yang sangat luar biasa terpancar dari wajahnya. dengan wajah penuh senyum, arif memberikan nasi bungkus yang tadi dia beli kepada gadis tersebut. "Ini nasi bungkus buat kamu Put..."
"Trima kasih ya Rif...."jawab Putri sambil membuka bungkusan plastik. "Loh kok cuma satu, nasi buat kamu mana Rif? " tanya Putri heran. "Aku udah makan tadi di jalan...kamu makan ajah" jawab Arif dengan penuh kasih sayang. padahal selama perjalanan tadi ia belum ada makan sama sekali. ia lebih mengutamakan Putri gadis pujaannya dibanding dirinya sendiri. dengan penuh kesabaran, Arif menemani Putri makan...sesekali terdengar tawa canda diantara mereka berdua. setelah Putri selesai makan...arif pamit pergi, "Aku pergi dulu ya Put, udah sore nih....sampai ketemu besok lagi".
"Iya Rif...makasih ya nasi bungkusnya. Hati-hati loh Rif di jalan..." jawab Putri dengan wajah penuh senyum. dengan senyum pula Arif membalas jawaban Putri dan langsung pergi meninggalkan Putri yang terus menatap Arif hingga tidak kelihatan dari pandangannya.
ditengah perjalanan pulang, Arif membeli gorengan untuk mengganjal perutnya yang masih kosong. "Bang, beli 2.000,...tempe sama tahu ajah Bang, jangan lupa cabenya ya...biar gak ngantuk".