. Mengalir Ajah ...: 06/24/11
Dear God, please hold her when I'm not around, when I'm much too far away
Mohon Ma'af kalo Blog saya ini masih berantakan, maklum...BUJANGAN

Jumat, 24 Juni 2011

Kisah : Indahnya Hidup ... ;)

Jam 4 pagi, arif sudah mulai menyusuri jalan dan mengais-ngais tempat sampah. dengan senyum dan tanpa mengenal rasa lelah dia terus mengumpulkan barang-barang yang kiranya dapat ditukar dengan uang. tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. bergegas dia pergi menuju tempat pengepul dengan berjalan kaki. jam 12.35 dia sampai juga ditempat pengepul dengan keringat membasahi kaos oblongnya. dengan penuh senyum, dia menerima uang dari hasil mengumpulkan barang-barang bekas. " Rp.13.500 ...alhamdulillaaaaahhh " begitu ucapnya dalam hati.

dengan penuh semangat, Arif pergi ke tempat warung makan dan langsung memesan satu bungkus nasi. "Bu, pesen nasi pake telor sama tempe tahu ya....jadi berapa bu...??" tanya Arif kepada ibu pemilik warung makan. "7.000 dik....". setelah membayar nasi bungkus tadi, ia jalan dengan cepatnya menyusuri jalan raya yang ramai dengan kendaraan ibukota, sesekali ia berlari-lari kecil seakan ia tidak ingin membuang waktu lebih banyak lagi untuk menemui seseorang yang sangat berarti baginya. kira-kira 30 menit kemudian...ia memperlambat jalannya dan menghampiri seorang gadis lusuh yang sedang memegang okulele duduk dibawah pohon rindang. namun dibalik wajah lusuhnya karena debu dan asap kendaraan, tampak sinar kecantikan yang sangat luar biasa terpancar dari wajahnya. dengan wajah penuh senyum, arif memberikan nasi bungkus yang tadi dia beli kepada gadis tersebut. "Ini nasi bungkus buat kamu Put..."

"Trima kasih ya Rif...."jawab Putri sambil membuka bungkusan plastik. "Loh kok cuma satu, nasi buat kamu mana Rif? " tanya Putri heran. "Aku udah makan tadi di jalan...kamu makan ajah" jawab Arif dengan penuh kasih sayang. padahal selama perjalanan tadi ia belum ada makan sama sekali. ia lebih mengutamakan Putri gadis pujaannya dibanding dirinya sendiri. dengan penuh kesabaran, Arif menemani Putri makan...sesekali terdengar tawa canda diantara mereka berdua. setelah Putri selesai makan...arif pamit pergi, "Aku pergi dulu ya Put, udah sore nih....sampai ketemu besok lagi".

"Iya Rif...makasih ya nasi bungkusnya. Hati-hati loh Rif di jalan..." jawab Putri dengan wajah penuh senyum. dengan senyum pula Arif membalas jawaban Putri dan langsung pergi meninggalkan Putri yang terus menatap Arif hingga tidak kelihatan dari pandangannya.

ditengah perjalanan pulang, Arif membeli gorengan untuk mengganjal perutnya yang masih kosong. "Bang, beli 2.000,...tempe sama tahu ajah Bang, jangan lupa cabenya ya...biar gak ngantuk".

Susu Coklat Baik Dikonsumsi Sehabis Olahraga

London (ANTARA News) - Setelah berolahraga biasanya orang mengonsumsi minuman olahraga isotonik. Tetapi, dua penelitian baru dari University of Texas di Austin menunjukkan bahwa susu coklat ideal untuk dikonsumsi setelah berolahraga. "Para atlet serius dan amatir dengan cara yang sama menikmati manfaat pemulihan fisik saat mereka minum susu coklat setelah berolahraga penuh semangat," kata pemimpin penelitian Dr John Ivy. "Manfaat bagi para partisipan penelitian adalah komposisi tubuh lebih baik dalam bentuk lebih banyak otot dan lebih sedikit lemak, meningkatkan waktu saat berolahraga dan secara keseluruhan lebih banyak bentuk fisik daripada mereka yang mengonsumsi minuman olahraga yang hanya mengandung karbohidrat." Mereka meminta 10 pengendara sepeda terlatih untuk berkendara selama 90 menit dalam intensitas sedang, kemudian selama 10 menit dalam jeda intensitas tinggi. Para ilmuwan menemukan bahwa para atlet memliki lebih banyak tenaga dan berkendara lebih cepat (mengurangi waktu berkendara mereka rata-rata enam menit) saat mereka mengonsumsi susu coklat rendah lemak daripada minuman olahraga berkarbohidrat atau minuman bebas kalori.

Tim itu juga menguji 32 pengendara sepeda amatir pria dan wanita, menempatkan mereka melalui sesi putaran kuat dalam satu minggu diikuti oleh satu dari tiga minuman. Mereka menemukan setelah jam dan setengah minggu pengonsumsi susu coklat meningakatkan serapan oksigen maksimal dua kali lipat dibandingkan dengan yang lain. "Kami belum benar-benar paham apa mekanisme yang menyababkan susu coklat rendah lemak untuk memberi manfaat ini pada para atlet, yang akan melakukan lebih banyak penelitian," kata Dr Ivy. "Tetapi, ada sesuatu dalam protein yang muncul secara alami dan campuran karbohidrat yang menawarkan manfaat penting lain." Dr Ivy menambahkan bahwa pemulihan selama tiga menit setelah olahraga, bagi orang-orang dalam segala tingkat kebugaran, sepenting suplemen nutrisi. Penelitian itu dipublikasikan dalam "Journal of Strenght and COnditioning Research." (ENY)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1308904121/susu-coklat-baik-dikonsumsi-sehabis-olahraga

Kisah : Baju-Baju Yang Menipu

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang
berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan
berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.
Mereka meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka
adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard
dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.

"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.

"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi
nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan
untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan
pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang
sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia
melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar
kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.

Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun
pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini.
Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin
mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkan?"
tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia
tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa
mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal.
Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin
mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk
Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju
pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah
gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki
lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard
senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita
menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya
untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?"
Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan
perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah
Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk
seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas
tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas
atas di AS.

Kita, seperti pimpinan Hardvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai.
Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat
tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap
menipu.

Kisah : Petani dan Pengemis

Jalaludin Rumi dalam bukunya Al-Misnawi menuliskan, seorang Petani sedang berusaha untuk membawa sekarung Gandum yang diletakkan diatas keledai, namun Gandum itu selelu jatuh. Kemudian dia berpikir, bagaimanakah caranya mel;etakkan sekarung Gandum itu diatas punggung keledainya agar tidak terjatuh. Sampai pada akhirnya dia menemukan sebuah ide, untuk mengisi sebuah karung lagi dengan Pasir kemudian mengikatnya dengan karung Gandum tersebut. Dengan demikian Gandum tidak lagi terjatuh karena sudah seimbang.

Ternyata baru berjalan sekian kilometer, keledainya kecapean karena beratnya beban. Maka si-Petanipun berpikir untuk mencari tempat beristirahat. Ketika sedang mencari-cari, si-Petani bertemu dengan seorang Pengemis. Pengemis itu bertanya kepada si-Petani, “Apa yang dibawa keledaimu? Sang Petani menjawab, “Karung yang satu isinya Gandum, sedangkan yang satunya lagi berisi Pasir, agar seimbang”.

Lantas pengemis itupun berkata lagi kepadanya, “Kenapa diisi Pasir? Bukankan akan lebih baik jika Gandumnya yang kau bagi dua, sehingga keledaimu tidak kecapean karena beratnya beban”. Si-Petanipun berpikir, betul juga apa yang dibilang lelaki Pengemis itu. Lantas diapun mengeluarkan Pasir dari karung yang satu, dan membagi dua karung yang penuh berisi Gandum.

Si-petani meneruskan perbincangannya dengan Pengemis itu. Dan dia semakin terkagum-kagum dengan pemikiran si-Pengemis. saking penasarannya maka ia pun mengomentari si-Pengemis. “Anda ini pintar, pemikiran anda sungguh luar biasa, tetapi kenapa Anda menjadi seorang Pengemis?”.

Pengemis itupun menjawab,”Itulah, karena aku terus memikirkan banyak hal sampai-sampai aku tidak sempat melakukan apa-apa”. Setelah pertanyaannya dijawab oleh si-Pengemis tersebut, sambil berpikir kebingungan Si-Petani itupun bergegas meninggalkan si-Pengemis untuk melanjutkan perjalananya.

Melakukan sesuatu tanpa berpikir, akan menyusahkan diri sendiri. Tapi hanya berpikir saja itupun tidak cukup, jika tidak di-iringi dengan aksi (dikutip dari Buletin Mimbar Jum’at No. 22 Th. XXIV 14 Jumadil Alhir 1431H – 28 Mei 2010 Jum’at IV).