. Mengalir Ajah ...: Seven Dream
Dear God, please hold her when I'm not around, when I'm much too far away
Mohon Ma'af kalo Blog saya ini masih berantakan, maklum...BUJANGAN

Senin, 27 Juni 2011

Seven Dream



















Seven Dream Sebuah interpretasi baru tentang musik pop modern. Belakangan ini belum banyak band yang berani melawan arus. Sekaligus menghidupkan lagi gairah di dunia musik Indonesia. Kebanyakan hanya berani bermain aman dan mengikuti arus yang ada. Lalu dengan pola pikir musik itu terus berputar dan melihat gaya bermusik di tahun tahun lampau kembali disenangi remaja sekarang ini, ada yang menanggapinya dengan me-recycle lagu-lagu lama. Tapi 6 anak muda yang hijrah ke Jakarta ini menanggapinya dengan cara yang berbeda. Aruna (drum), Vega (keyboard), Amal (gitar), Hedex (gitar), Vebian (bas) dan U’dho (vokal) membentuk band bernama Seven Dream dengan basic musik yang tidak asing, pop alternatif. Pasti bakal ada yang bilang, itu sudah ada di masa lalu. Tapi sentuhan yang mereka berikan dalam lagu-lagu mereka, akan merubah pandangan kita seratus delapan puluh derajat. Di album pertama yang mereka beri judul 7 Mimpi, kita dengar deretan lagu-lagu yang bisa memberi kita sebuah interpretasi baru tentang musik pop alternatif. Jagoan pertama dari album ini berjudul sama dengan album mereka 7 Mimpi. Sebuah lagu yang menghanyutkan, dengan gaya yang tidak se-mellow lagu-lagu cinta yang banyak beredar. Hasilnya, lagu ini akan membuat kita untuk terus memutar ulang. Mengulang dan mengulang semua keindahan di lagu ini. Sebuah lagu berjudul What U Say, punya daya tarik hebat sejak tarikan nafas pertama sang vokalis. Bukan hanya karena bait pertama itu berbahasa inggris. Tapi karena memang notasinya unik dan enggak pernah terdengar di lagu-lagu pop Indonesia sebelumnya. Sebuah modal kuat untuk diingat siapapun yang sudah mendengar lagu ini. Di lagu Terus Mencoba kita bisa mendengar suara synthesizer. Sebuah instrument yang banyak dipakai di era pop 80-an dan belakangan banyak dipakai band-band yang mengaku band rock masa kini. Tapi Seven Dream tidak mengeksploitasi synthesizer seperti kebanyakan band itu. Dosisnya tepat, sehingga tidak membuat lagu malah jadi mengganggu. Di lagu ini Seven Dream bermain dengan nada nada melodius. Tempo sedang dan bernuansa romantisme laki-laki. Lagu ini semakin menarik dengan keterlibatan Dewiq dalam proses penciptaannya. Seperti kita tahu, Dewiq terbiasa membuat lagu untuk jadi juara. Ditambah lagi, Pay juga berperan sebagai music director di lagu ini. Dari 8 Lagu yang terkumpul di album ini menggambarkan bagaimana mereka mengharmonisasi musik dari berbagai era. Mulai dari drumbeat yang bernuansa 80-an bisa disimak pada lagu Mati Rasa, Hentikan Aku & Yakinkan Aku, gitar crunchy yang jadi gambaran era pop alternatif, sampai synthesizer yang banyak muncul dan mengganggu di band-band yang mengaku rock masa kini. Harmonisasi yang yang mendekati sempurna membuat kita mendengar nuansa kekinian di lagu mereka. Pada lagu yang berjudul “ “CINTA VS CINTA “ ini tidak jauh berbeda dengan single pertama “ TUJUH MIMPI “ yang juga didukung oleh syair yang kuat. Beat dan interval lagu ini sedikit membawa kita ke pop alternative era “ 90 an “ di banding Tujuh mimpi yang lebih cenderung di era 80 an. Bila kita simak lagu yang berjudul “ Lelah “ Beat yang di dukung Rythem Section yang kuat dan masih sesuai porsi sudah tampak di awal intro hingga ending lagu yang membuat alunan Ritmis dan Melodi lagu ini kaya nuansa….. Sepertinya enam anak muda ini memang membawakan mimpi indah mereka ke dunia nyata. Dan mungkin bisa juga membuat kita untuk ikut mewujudkan mimpi kita. Yang pasti, jangan pernah berhenti mengejar mimpi. Bersama Seven Dream, mari kita buat kehidupan kita seindah dunia mimpi.

Disini ada beberapa video clip dari Seven Dream yang menurut gw bagus banget.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar